Bersua – Senator Amerika Serikat, Bernie Sanders, kembali menegaskan pendiriannya terkait penghentian pasokan senjata ke Israel. Pernyataan ini ia sampaikan melalui platform media sosial X pada Senin (25/3), sebagai respons terhadap kebijakan Israel yang dinilai semakin memperburuk situasi di Jalur Gaza.
Menurut Sanders, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari tiga minggu. Ia menambahkan bahwa Netanyahu tidak hanya melanggar perjanjian gencatan senjata, tetapi juga kembali melancarkan serangan udara yang telah merenggut puluhan ribu nyawa.
Selain itu, Sanders mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rencana pendudukan jangka panjang yang sedang diupayakan oleh Israel di Gaza. Atas dasar itu, ia menyerukan agar bantuan militer Amerika Serikat kepada Israel dihentikan sepenuhnya. Dalam pernyataannya yang tegas, ia menekankan bahwa tidak boleh ada lagi dukungan militer yang diberikan untuk “mesin perang Netanyahu.”
Pernyataan Sanders muncul setelah militer Israel melancarkan serangan udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 730 warga Palestina, meskipun sebelumnya telah dicapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera pada Januari lalu.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 50.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan militer Israel. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 113.400 orang mengalami luka-luka akibat agresi brutal yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
Tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat, terutama setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. Mereka didakwa melakukan kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel saat ini juga tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) akibat operasi militernya di daerah kantong tersebut. Gugatan yang diajukan bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakan yang dinilai telah melanggar hukum internasional serta hak asasi manusia.
Seruan Sanders untuk menghentikan bantuan militer ke Israel mencerminkan meningkatnya tekanan di dalam negeri Amerika Serikat terhadap kebijakan luar negeri pemerintahnya. Banyak pihak yang mulai mempertanyakan apakah dukungan AS terhadap Israel masih dapat dibenarkan di tengah tingginya jumlah korban sipil di Gaza.
Dengan situasi yang semakin memburuk, desakan untuk mencari solusi damai semakin mendesak. Meskipun banyak negara telah menyerukan penghentian kekerasan, langkah nyata dari komunitas internasional untuk menekan Israel agar mematuhi hukum internasional masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan.
More Stories
Indonesia dan Fiji Perkuat Kerja Sama Bilateral serta Hubungan Regional
Judul: Serangan Siber di Bandara Malaysia, Peretas Minta Tebusan 10 Juta Dolar AS
Kasus Kekerasan Anak di Jepang Mencapai Rekor Tertinggi, Didominasi Kekerasan Psikologis