Bersua – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melaporkan bahwa banjir bandang yang melanda lima kecamatan pada Jumat malam (17/1) telah berdampak pada 2.430 warga. Bencana ini terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai yang tidak mampu menahan debit air tinggi, menyusul intensitas hujan yang terus meningkat.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyampaikan bahwa luapan air sungai telah merendam permukiman warga dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 120 cm. Akibatnya, sekitar 90 warga harus mengungsi ke dua lokasi yang lebih aman. Meski begitu, Wahyu memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun beberapa fasilitas umum dan bangunan mengalami kerusakan ringan.
Menurut Wahyu, pihaknya telah mengambil langkah-langkah intervensi darurat untuk membantu warga yang terdampak banjir. Langkah tersebut mencakup distribusi logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan dukungan layanan pembersihan di area banjir oleh tim pemadam kebakaran.
Setelah melakukan pemantauan langsung, Wahyu melaporkan bahwa kondisi di sejumlah titik banjir kini mulai berangsur pulih. Ia memberikan contoh bahwa di wilayah Dawuan, air telah surut di sebagian besar area, meskipun masih ada satu kompleks perumahan yang memerlukan upaya penyedotan air tambahan. Sementara itu, di wilayah Weru, air yang sempat merendam kawasan tersebut juga mulai surut, dan sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Wahyu menyatakan bahwa Pemkab Cirebon tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama karena curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut. Pemerintah setempat terus memantau kondisi aliran sungai untuk mencegah terjadinya bencana serupa.
Penanganan darurat, tambah Wahyu, menjadi prioritas utama untuk memastikan para warga terdampak dapat segera melanjutkan aktivitas normal. Ia menekankan bahwa seluruh sumber daya daerah telah dikerahkan untuk mempercepat pemulihan di kawasan yang terkena dampak banjir.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, distribusi bantuan logistik terus dilakukan secara merata ke lokasi terdampak. Tim pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membantu proses pembersihan, terutama di daerah yang masih terendam air.
Banjir yang melanda Kabupaten Cirebon ini menunjukkan perlunya penanganan cepat dan koordinasi antarinstansi untuk mengurangi dampak bencana terhadap warga. Pemkab Cirebon berharap dengan langkah-langkah intervensi yang telah diambil, masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka dengan normal.
Dengan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, Pemkab Cirebon mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Selain itu, masyarakat diharapkan aktif melaporkan kondisi yang membutuhkan penanganan segera, terutama di daerah-daerah yang rawan terdampak banjir.
Kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang terdampak bencana menjadi wujud nyata komitmen untuk melindungi warga dan menjaga keselamatan mereka. Kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengatasi dampak bencana dan membangun ketahanan terhadap tantangan serupa di masa mendatang.
More Stories
Indonesia dan Fiji Perkuat Kerja Sama Bilateral serta Hubungan Regional
Judul: Serangan Siber di Bandara Malaysia, Peretas Minta Tebusan 10 Juta Dolar AS
Kasus Kekerasan Anak di Jepang Mencapai Rekor Tertinggi, Didominasi Kekerasan Psikologis