19 Mei 2025

Bersua Blog

Seputar Tips Terbaru

Produksi Garam Rakyat di Sumenep Lampaui Target 17 Ribu Ton Berkat Cuaca Mendukung

Produksi garam rakyat di Sumenep meningkat

Sumber: tribunnews.com

Bersua – Produksi garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, hasil produksi garam berhasil melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah kabupaten. Peningkatan ini mencapai 17.409,41 ton dibandingkan target awal sebesar 129.419,27 ton. Secara keseluruhan, produksi garam rakyat pada 2024 tercatat sebesar 146.828,68 ton.

Edie Ferrydianto, Kepala Bidang Perikanan dan Budi Daya di Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, menyampaikan bahwa peningkatan ini terjadi berkat beberapa faktor utama. Salah satunya adalah kondisi cuaca yang sangat mendukung selama musim produksi. Musim kemarau pada tahun tersebut berlangsung selama sembilan bulan, yang memungkinkan proses produksi garam berjalan lebih lama dari biasanya.

Ia menjelaskan bahwa cuaca yang mendukung, khususnya musim kemarau yang panjang, menjadi salah satu penunjang utama keberhasilan produksi garam rakyat. Menurutnya, dalam industri garam, kualitas dan kuantitas hasil produksi sangat bergantung pada kondisi cuaca.

Selain itu, Edie juga mengungkapkan bahwa sebagian petani garam di Sumenep telah memanfaatkan teknologi geomembran. Teknologi ini menggunakan alas terpal di tambak garam untuk mempercepat proses produksi sekaligus meningkatkan efisiensi. Dengan penggunaan geomembran, petani dapat mempercepat pengeringan air garam, sehingga produksi lebih optimal meskipun dalam waktu yang singkat.

“Dua faktor utama yang menyebabkan peningkatan produksi ini adalah musim kemarau yang panjang dan pemanfaatan teknologi geomembran oleh sebagian petani,” jelas Edie.

Pada musim produksi garam 2024, lahan tambak garam di Kabupaten Sumenep tercatat seluas 1.701,43 hektare. Lahan tersebut tersebar di 10 kecamatan yang menjadi pusat produksi garam rakyat, yaitu Kecamatan Gapura, Kalianget, Saronggi, Pragaan, Gili Genting, Talango, Raas, Arjasa, Kangayan, dan Sapeken.

Dengan luas lahan tambak garam yang tersebar di wilayah-wilayah tersebut, Sumenep menjadi salah satu sentra produksi garam utama di Jawa Timur. Produksi garam di wilayah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menjadi penopang kebutuhan garam di berbagai daerah lain di Indonesia.

Meskipun demikian, tantangan tetap ada, seperti fluktuasi harga garam yang kerap dikeluhkan oleh para petani. Beberapa waktu sebelumnya, sejumlah petambak garam di Sumenep mengadukan harga garam yang anjlok ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun produksi meningkat, aspek pasar dan harga tetap memerlukan perhatian pemerintah daerah.

Keberhasilan peningkatan produksi garam di Sumenep pada tahun 2024 menjadi contoh bagaimana pengelolaan sumber daya alam dapat dimaksimalkan dengan dukungan cuaca yang baik dan penerapan teknologi modern. Edie berharap agar keberhasilan ini dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan pada musim produksi berikutnya. Pemerintah Kabupaten Sumenep juga terus mendorong para petani garam untuk memanfaatkan teknologi yang ada demi meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat.

Dengan peningkatan hasil produksi ini, Kabupaten Sumenep tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan garam di tingkat nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa potensi garam rakyat di Sumenep mampu bersaing dan terus berkembang dengan dukungan pemerintah serta inovasi yang dilakukan para petani.