19 Mei 2025

Bersua Blog

Seputar Tips Terbaru

TNI AL dan Masyarakat Bongkar Pagar Laut di Tanjung Pasir

TNI AL dan Masyarakat Bongkar Pagar Laut di Tanjung Pasir

SUmber: antaranews.com

Bersua – Pada Sabtu, TNI Angkatan Laut (TNI AL) bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membongkar pagar laut di kawasan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten. Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Harry Indarto.

Menurut laporan dari lokasi, pembongkaran pagar tersebut melibatkan puluhan kapal milik TNI AL dan nelayan lokal. Proses pembongkaran dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah mengikat pagar bambu menggunakan tali, yang kemudian ditarik oleh kapal hingga pagar-pagar tersebut roboh. Sampai saat ini, proses pembongkaran masih terus berlangsung.

Brigjen Harry menyampaikan bahwa kegiatan tersebut melibatkan sekitar 600 orang, yang terdiri dari gabungan anggota TNI AL dan masyarakat sekitar. Kerja sama antara militer dan warga ini bertujuan untuk mengembalikan akses perairan kepada nelayan yang terdampak oleh keberadaan pagar-pagar laut tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengambil langkah penyegelan terhadap lokasi pemagaran laut yang mencapai panjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang. Pihak KKP masih menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar tersebut.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, menyatakan dukungannya terhadap langkah masyarakat yang ingin mencabut pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang. Ia mengapresiasi inisiatif masyarakat untuk memastikan kelestarian sumber daya laut serta memulihkan akses yang selama ini tertutup oleh pemagaran ilegal.

Selain itu, Ombudsman Republik Indonesia juga turut memeriksa dugaan maladministrasi terkait pemagaran laut ini. Dalam investigasi sementara, ditemukan bahwa kerugian yang dialami oleh para nelayan akibat pemagaran tersebut diperkirakan mencapai Rp9 miliar.

Pagar-pagar laut yang terbuat dari bambu itu diduga telah menghalangi akses nelayan ke perairan untuk menangkap ikan. Hal ini tidak hanya berdampak pada penghidupan nelayan, tetapi juga merusak ekosistem laut di kawasan tersebut. Dengan pembongkaran pagar, diharapkan akses perairan bisa kembali normal dan nelayan dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa hambatan.

Brigjen Harry menjelaskan bahwa pembongkaran ini bukan hanya tentang memulihkan akses nelayan, tetapi juga memastikan kelestarian lingkungan pesisir. Ia menambahkan bahwa sinergi antara TNI AL, masyarakat, dan instansi terkait akan terus ditingkatkan untuk menangani masalah serupa di masa depan.

Kegiatan ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi antara militer dan masyarakat dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian lokal. Upaya ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani permasalahan pemanfaatan sumber daya laut secara ilegal.

Sementara itu, pemerintah melalui KKP dan Ombudsman RI terus mendalami kasus ini untuk memastikan pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban. Langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Diharapkan, dengan pembongkaran pagar laut ini, nelayan di kawasan Tanjung Pasir dapat kembali mengakses perairan mereka dengan leluasa. Selain itu, kegiatan ini menjadi pesan kuat bahwa tindakan ilegal yang merugikan masyarakat dan lingkungan tidak akan dibiarkan tanpa penanganan tegas.

Melalui kerja sama lintas sektor, upaya menjaga kelestarian sumber daya laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Pembongkaran pagar laut di Tanjung Pasir adalah langkah awal yang penting menuju keadilan sosial dan pelestarian lingkungan laut di Indonesia.